Kenapa Harus Jadi Pemimpin?

19.21.00

”I don’t think you have to be wearing stars on your shoulders or a title to be a leader. Anybody who wants to raise his hand can be a leader any time.” —General Ronal Fogleman, US Air Force—
Berbicara mengenai kepemimpinan, sudah tentu menjadi sebuah bahasan yang menarik untuk senantiasa diperbincangkan. Beragam teori dan pendapat dari para pakar mengenai kepemimpinan, berbagai orang juga memandang dan mengklasifikasikan berbagai tipe dan hubungan mengenai kepemimpinan pada era saat ini, dan banyak hal lain yang tidak habis diperbincangkan oleh setiap orang mengenai kepemimpinan.
leader is made or born? pertanyaan itu yang senantiasa menjadi bahasan yang paling ramai diperbincangkan oleh berbagai orang saat ini. anda setuju yang mana? dalam teori “The Great Man” yang dikemukakan oleh Thomas Carlyle mengatakan bahwa pemimpin itu adalah dilahirkan, dan dari awal seorang pemimpin itu dilahirkan memang sudah mempunyai bakat menjadi seorang pemimpin. Contoh dari pemimpin ini adalah Nabi Muhammad SAW, Soekarno, dsb. Sedangkan dari sudut pandang yang lain mengatakan bahwa pemimpin itu bukan dilahirkan, akan tetapi dibuat. Dibuat dalam artian bahwa menjadi seorang pemimpin memerlukan sebuah proses yang panjang. Terlepas dari pendapat yang saling berseberangan ini, semuanya kembali kepada persepsi dan pendapat dari diri kita masing-masing.
Teori lain dikemukakan oleh Kurt Lewin. Kurt Lewin mengklasifikasikan pemimpin dalam 3 tipe, yaitu:
1. Authoritarian Style
Dari tipe ini mempunyai karakteristik cepat mengambil keputusan, tegas, gamblang dan tanpa tedeng aling-aling dalam berbicara, dan bersifat otoriter didalam memimpin sehingga bawahan wajib menuruti apa yang diinginkan oleh seorang pemimpin pada tipe ini. Tipe kepemimpinan ini dimiliki oleh Soekarno dan Soeharto.
2. Democratic Style
Tipe ini mempunyai karakteristik memberi kesempatan kepada bawahan untuk memberi masukan kepada pemimpin, sehingga partisipasi dari bawahan menjadi faktor penting bagi seorang pemimpin didalam mengambil sebuah keputusan. Tipe pemimpin ini dimiliki oleh Susilo Bambang Yudhoyono.
3. Laissez Faire Style
tipe pemimpin seperti ini lebih memberi kebebasan kepada bawahannya untuk mengerjakan dan mengambil semua keputusan yang diperlukan oleh seorang pemimpin. Pemimpin tipe ini lebih bersifat membiarkan bawahannya untuk menyelesaikan tugasnya masing-masing dan diberi kewenangan secara bebas dan penuh. Tipe ini dimiliki oleh Megawati Soekarno Putri dan Gus Dur.
Organisasi dan kepemimpinan juga menjadi topik bahasan yang menarik sekali pada saat ini. Peran pemimpin dalam membawa keberhasilan bagi sebuah organisasi adalah sesuatu hal yang teramat penting. Dari kepemimpinan itu memberi arah dan mengakomodisir semua hal didalam sebuah organisasi agar mampu mencapai keberhasilan sesuai dengan cita-cita yang diinginkan bersama.
Saya akan mencoba menjelaskan mengenai definisi mengenai organisasi terlebih dahulu. Kata organisasi berasal dari bahasa yunani yaitu organon yang berarti alat. Sedangkan definisi organisasi itu sendiri adalah sekelompok manusia yang bekerja sama, dengan suatu perencanaan kerja dan peraturan, untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
ada 3 karakteristik yang dipunyai oleh sebuah organisasi, yaitu:
1. Tujuan jelas.
Setiap organisasi tentunya mempunyai tujuan yang jelas.Tujuan yang jelas ini terangkum di dalam visi dan misi sebuah organisasi. visi dan misi yang dipunyai oleh organisasi menjadi panduan untuk menjalankan roda kegiatan dari organisasi tersebut. 
2. Struktur Organisasi.
Struktur yang dipunyai oleh setiap organisasi tidak semuanya sama. tergantung dari keperluan dan kesepakatan organisasi itu sendiri. Setiap bidang yang ada didalam struktur organisasi mempunyai job desk masing-masing untuk menunjang roda pergerakan organisasi tersebut.
3. Orang.
Kenapa harus orang yang menjadi karakteristik organisasi?karena aset terbesar dan paling berharga didalam sebuah organiasi adalah orang. keberhasilan sebuah organisasi tergantung dari orang-orang yang terlibat didalam organisasi tersebut.
Organisasi yang tangguh dan terus hidup dalam jangka masa yang panjang memerlukan manajemen yang baik. Definisi dari manajemen itu adalah proses pengkoordinasian aktifitas kerja beberapa orang, sehingga kerja bisa terselesaikan secara efektif dan efisien. Manajemen organisasi memegang peranan penting akan keberlangsungan sebuah organisasi, semakin efektif dan efisien sebuah organiasi maka bisa dikatakan organisasi itu telah berhasil. Perubahan dan pergantian struktur organisasi 
Dari berbagai definisi dan tipe mengenai kepemimpinan dan organisasi, saya mencoba menyimpulkan 4 hal penting yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin dalam memimpin sebuah organisasi, yaitu:
1. Pengaruh.
Pengaruh memberi peranan sangat penting bagi seorang pemimpin. pengaruh memberi kekuatan kepada seorang pemimpin dalam menjalankan roda organisasi. Tanpa pengaruh bagaimana mungkin seorang pemimpin bisa menjalankan organisasi seperti yang diinginkan. meskipun, pengaruh pemimpin ini bisa membawa implikasi yang negatif maupun positif, semua kembali kepada pemimpin tersebut.
2. Terus belajar.
Seorang pemimpin yang baik tidak pernah berhenti untuk belajar. Pengertian belajar disini bukan sekedar belajar dari buku, akan tetapi belajar dari berbagi banyak hal seperti belajar dari kesalahan, belajar untuk memahami bawahan, dan belajar dari berbagai hal tanpa henti.
3. Jujur.
Kenapa harus jujur?jujur menempati peringkat keperibadian tertinggi yang harus dipunyai oleh seorang pemimpin, karena dari kejujuran akan membawa banyak implikasi terhadap kepribadian yang lain. seorang pemimpin yang jujur pastinya akan bertanggung jawab, akan lebih memahami bawahan, dan berbagai kepribadian positif yang berkaitan.
4. Kaderisasi.
Keberhasilan seorang pemimpin dilihat juga dari bagaimana dia mengkaderisasi anggotanya, karena tanpa kaderisasi tidak akan ada individu-individu yang melanjutkan tongkat estafet kepemimpinan didalam organisasi tersebut.
Tiap-tiap kamu adalah seorang pemimpin, dan tiap-tiap kamu akan dimintai pertanggungjawabannya kelak.(alqur’an).
Setiap manusia punya kapabilitas untuk menjadi seorang pemimpin. Akan tetapi menjadi seorang pemimpin menurut saya memerlukan proses. Tombol kepemimpinan didalam diri seseorang memang sudah ada, akan tetapi sudahkah kita mencoba untuk mengaktifkan tombol kepemimpinan didalam diri kita sendiri?semuanya ada pada persepsi masing-masing.. Sudah saatnya berhenti untuk jadi follower (pengikut).. Sudah saatnya untuk mengaktifkan tombol kepemimpinan di dalam diri masing-masing...
Mari dimulai dari sekarang!! 

By Nafi Nur Rauf

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »