Prestasi TNI di Kancah Dunia

16.33.00
5 oktober, diperingati sebagai hari jadi Tentara Nasional Indonesia (TNI). Dalam perjalanannya, berbagai prestasi telah ditorehkan. Prestasi-prestasi itulah yang kemudian mengangkat nama baik TNI di mata internasional.

Lantas, apa saja prestasi TNI yang paling membanggakan? Berikut ini adalah pemaparannya:

1. Tak Terkalahkan dalam Lomba Tembak AASAM Selama 10 Tahun Berturut-turut


Pada Australian Army of Skill Arms at Meeting (AASAM) tahun 2017, Tentara Nasional Indonesia (TNI) kembali menorehkan prestasi gemilang dengan menjadi juara umum. Capaian tersebut sekaligus menjadi penasbihan kualifikasi personel TNI di mata dunia dengan tidak terkalahkan pada ajang tersebut dalam sepuluh tahun berturut-turut.

Kontingen TNI Angkatan Darat (AD) yang terdiri dari 14 orang petembak dibawah kepemimpinan Letnan Kolonel Infanteri Josep T Sibabutar berhasil mendominasi raihan medali dan mengungguli puluhan angkatan bersenjata dari negara lain dengan mengumpulkan 28 medali emas, enam medali perak dan lima medali perunggu.

2. Konsisten Dilibatkan PBB dalam Berbagai Misi Perdamaian Dunia


Sejak pertama kali ditugaskan dalam misi perdamaian di Mesir pada tahun 1957 oleh Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), TNI konsisten ditunjuk sebagai salah satu angkatan bersenjata yang selalu dilibatkan dalam setiap misi perdamaian dunia.

Hingga hari ini, pasukan perdamaian TNI untuk PBB atau lebih dikenal dengan Kontingen Garuda (KONGA) telah terlibat dalam sekitar 30 misi perdamaian dunia, seperti di Bosnia, Georgia, Kongo, Vietnam, Kamboja, Lebanon dan banyak negara Timur Tengah lainnya.

3. Melatih Angkatan Bersenjata Berbagai Negara


Kualifikasi personel TNI memang jempolan. Tak heran, selain berhasil memenangkan berbagai penghargaan dan menuntaskan misi-misi penting, kualifikasi prajurit-prajurit TNI nyatanya juga dipakai dalam pendidikan militer di dunia.

Sejumlah negara di Afrika Utara misalnya, juga sejumlah negara lain seperti Timor Leste, Brunei, Kamboja dan Myanmar, yang menggunakan tenaga prajurit TNI untuk melatih angkatan bersenjata mereka.

Di Afrika Utara, lebih dari 80% Perwira Kopassus terlibat dalam sejumlah agenda pelatihan militer.

4. Buku Karya Jenderal Besar A.H. Nasution Jadi Panduan Pendidikan Militer Dunia


Selain kualifikasi personel secara umum yang banyak dijadikan tenaga pendidik militer di berbagai negara dunia, nyatanya ide, gagasan dan teori seorang jenderal besar Indonesia, A.H. Nasution juga dijadikan panduan pembelajaran militer di dunia.

Ide, gagasan, teori dan pengalaman A.H. Nasution yang ditintakan ke dalam buku berjudul "Pokok-pokok Gerilya (Fundamentals of Guerrilla Warfare) turut dijadikan buku pokok dalam pendidikan militer di banyak negara dunia, sebut saja Amerika Serikat, Turki dan sejumlah negara Eropa lain.

5. Tiga Besar Pasukan Terbaik di Dunia


"Jangan lupa oleh ungkapan 'man behind the gun,'" ungkap Panglima TNI terdahulu, Moeldoko dalam sebuah wawancara yang kemudian dikutip oleh Discovery Channel Military edisi 2008.

Ungkapan Moeldoko sejatinya menggambarkan betapa baiknya kualifikasi personel TNI didalam keterbatasan modernitas alat utama sistem pertahanan (alutsista) yang dialami oleh kesatuan.

Discovery Channel Military ketika itu menempatkan pasukan elit Angkatan Darat (AD), yakni satuan Komando Pasukan Khusus (Kopassus) sebagai pasukan elit terbaik nomor tiga setelah SAS (Special Air Service) Inggris dan Mossad dari Israel,

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »