SINBIOTIK TALAS BENENG KHAS BANTEN

14.01.00


Halo sobat ilmiah .
Sudah tahukah kita kabar kesehatan saat ini ?
Melihat angka kesehatan saat ini, dapat dipastikan sangat memprihatinkan, terutama masalah pada pencernaan seperti diare, konstipasi, peradangan usus, dan iritasi usus. Terkadang hal tersebut sering  dianggap sepele dengan tidak melihat resikonya yang  akan berdampak sangat serius bagi tubuh. Melihat peningkatan penyakit pencernaan yang kian pesat di dunia berdasarkan data WHO. Penyakit pada pencernaan itu sendiri termasuk kedalam jenis 10 penyakit mematikan di dunia. Berdasarkan data rujukan dari artikel kabar berita Antara menunjukkan, bahwa 30 persen pasien yang berada di rumah sakit adalah pasien yang mengeluh dan mengidap penyakit pada pencernaan, sementara 40 – 46 persen pasien yang merujuk pada klinik kesehatan dan dokter praktek juga mengeluhkan hal yang sama, yaitu masalah pada pencernaan. Penyakit pada pencernaan biasanya disebabkan oleh lifestyle dan pola hidup sehat, terutama asupan makanan serta bagiamana kita menjaga kebugaran tubuh dengan cara berolahraga. Pencernaan yang sering dikaitkan dengan sistem metabolisme tubuh  mulai dari mulut, kerongkongan hingga usus besar, dan sistem eksresi diatur oleh sistem pencernaan. Dalam perannya, diperlukan mikroorganisme yang baik bagi tubuh, terutama usus, guna mengatur kerja sistem organ.

Nah, bagaimana tanggapan sobat ilmiah mengenai permasalahan tersebut ?
Mari kita simak artikel dibawah ini !

Talas Beneng : Sumber Prebiotik dan pengaktivasi probiotik



Sobat ilmiah sudah pasti tahu bukan dengan talas beneng ?
Apalagi sobat ilmiah keturunan asli Banten, pasti tahu betul ya.
Sebenarnya solusi dari permasalahan pencernaan, dapat kita atasi dengan talas yang satu ini. Talas yang sangat berkhasiat dan salah satu ketahanan pangan daerah Banten. Penyakit pada pencernaan biasanya tidak terlepas dari peran aktif biotik atau mikroorganisme baik yang berperan peting dalam tubuh.

Nah, senyawa natural dan mikroorganisme penting  biasanya terdapat dalam asupan yang banyak mengandung oligosakarida, dimana gula tersebut banyak terkandung pada talas. Dimana Banten khususnya Pandeglang yang memiliki komoditi talas siap ekspor, yang salah satu jenis talasnya yang terkenal adalah talas beneng.

Talas Banten atau yang lebih dikenal dengan nama Beneng dengan nama latin (Xanthosoma undipes K.Koch) merupakan kombinasi kata dari besar dan koneng yang memiliki arti besar dan berwarna kuning. Talas ini merupakan komoditi utama daerah Pandeglang, Banten. Talas beneng memiliki karakteristik yang berbeda dengan talas dari daerah lainnya. Talas ini tumbuh liar di lereng gunung, memiliki batang yang besar dan panjang serta pada bagian akarnya terdapat umbi-umbi kecil (kimpul) yang bergerombol. Selain kimpul, bagian utama yang dapat dimakan adalah batang. Talas beneng yang dapat dimanfaatkan dan dikonsumsi seluruh bagiannya ini, memiliki ukuran yang lebih besar dari talas pada umummnya, dengan panjang 120 cm, bobot 42 kg, serta 50 cm diameter lingkar luar.
Kandungan gizi serta nutrisi yang terkandung dalam talas beneng yang bermanfaat dan diperlukan oleh tubuh manusia yaitu protein 2,01%, karbohidrat 18,30%, lemak 0,27%, pati 15,21% dan kalori sebesar 83,7 kkal. Pengendalian terhadap kadar oksalat dapat dilakukan dengan cara perendaman dalam garam, yang akan membantu menurunkan kadar oksalat yang terkandung. Dari banyaknya kegunaan dan manfaat talas beneng juga merupakan sektor alam Kabupaten Pandeglang yang memiliki nilai strategis yang komersial untuk menjadi komoditi utama dalam ketahanan pangan daerah.

Probiotik : Mikroorganisme baik dalam tubuh


Sementara, tahukah kalian apa peran dari Sinbiotik talas beneng? Yuk kita ungkap potensi alam baduy satu ini !

Prebiotik dan probiotik selalu dianggap memiliki  peranan yang sama dan seringkali disebutkan sebagai satu zat. Namun, pada prinsip dan definisinya memiliki peran dan arti yang berbeda akan tetapi saling melengkapi dan sinergis. 

Prebiotik adalah suatu senyawa natural dalam makanan yang tidak dapat dicerna oleh usus dan berfungsi sebagai zat pengaktivasi mikrooganisme baik dalam sistem pencernaan. Prebiotik juga merupakan suatu zat yang baik dalam penyerapan kalsium. Jenis yang sering  dijumpai adalah fruktooligosakarida yiatu seperti inulin dan galaktooligosakarida.

Berbeda dengan probiotik yang merupakan mikroorganisme baik yang secara natural berkembang diusus dan merupakan kultur baik yang dapat menyeimbangkan floral di usus. Fungsi dari mikroorganisme satu ini adalah melancarkan sistem pencernaan dan menjaga sistem imun dalam tubuh. Probitik yang terkandung baik untuk mengatasi sindrom iritasi usus besar, dan gelaja alergi lainnya. Serta mengurangi gejala intoleransi laktosa dalam tubuh.

Menurut penelitian dari Academy of Nutrition and Dietetics melansir bahwa, kandungan kedua senyawa tersebut tidak hanya saja bisa menyelesaikan permasalahan pencernaan. Akan tetapi, dapat digunakan sebagai daya tahan, kebugaran tubuh dan menyehatkan kinerja jantung. Hal ini perlu diperhatikan.

Kandungan yang khas lainnya dari talas beneng adalah kandungan beta karoten yang dicirikan dengan pigmen warna kuning pada bagian daging umbinya. Rusbana et.al., (2012).


Indeks prebiotik ditentukan dengan menghitung pertumbuhan total bacteria, mikrobia probiotik (Bifidobacteria dan Lactobacillus) dan mikrobia patogen (Bacteroids dan Clostridium), dimana kandungan itulah yang dapat menganalisa kadar prebiotik dalam talas beneng.

Bagaimana sobat ? Sudah tahu bukan rahasia yang terkandung dalam talas khas Banten yang satu ini. 

Maka dari itu, mari kembangkan potensi yang telah kita ketahui dari apa yang kita pelajari.
Siapa yang tahu, memang belum tentu penemu. Mereka adalah orang yang pintar meramu, dan membuat orang tak ragu serta tercengang tergugu, karena melihat kehebatanmu dengan ilmu.

#HimatemiaResearch
#HimatemiaGo

Referensi
Budiarto, Sofyan dan Rahayuningsih, Yunia. 2017. “Potensi Nilai Ekonomi Talas Beneng (Xanthosoma undipes K.Koch) Berdasarkan Kandungan Gizinya”. Jurnal Kebijakan Pembangunan Daerah, Vol. 1 No. 1 (1-12).

Kusnandar, Feri. Lilis Nuraida dan Nurheni Sri Palupi. “Pemanfaatan Talas, Garut dan Sukun Sebagai Prebiotik dan Formulasi Simbiotik Sebagai Suplemen Pangan”. Staf Pengajar Dep. Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian IPB.

Rostianti, Tuti., dkk. 2018. “ Karakteristik Sifat Fisikokimia Tepung Talas Beneng Sebagai Biodeversitas Pangan Lokal Kabupaten Pandeglang “. Gorontalo Agriculture Journal, Vol. 1 No. 2 E-ISSN: 2614-2848.

Wahdah, Huliyyatul. 2016. “ Analisis Oligosakarida dari Tepung Umbi Talas Safira (Colocasia Esculenta (L.) Schott Var. Antiquorum) dan Potensinya Sebagai Prebiotik “. Universitas Gadjah Mada, Diunduh dari http://etd.repository.ugm.ac.id/





Share this

Related Posts

Previous
Next Post »