Kesempatan Hidup Penyu dan Kura-Kura yang Semakin Terancam

Kesempatan Hidup Penyu dan Kura-Kura yang Semakin Terancam

20.10.00 Add Comment
https://alamendah.files.wordpress.com/2009/08/penyu-hijau.jpg
Rusaknya bumi menyebabkan banyak binatang semakin langka, terlebih lagi kura-kura dan penyu. Kerusakan tersebut mengakibatkan hilangnya habitat kura-kura dan penyu. Selain itu, berkurangnya populasi kura-kura dan penyu diakibatkan oleh ulah manusia yaitu oleh perburuan dan eksploitasi. Perburuan ini dilakukan untuk diambil daging, telur, kulit, dan tempurungnya.

IUCN telah menyatakan Penyu Laut masuk dalam Red List of Threatened Species (Daftar Merah Spesies yang Terancam). Sebagai spesies yang daur hidupnya secara alamiah sudah rentan, kelangsungan populasi Penyu Laut makin terancam dengan meningkatnya aktivitas manusia.

Melihat semakin parahnya kondisi alam dan berkurangnya kura-kura, sejak tahun 2000, American Tortoise Rescue mencetuskan hari penyu dan kura-kura untuk menarik perhatian warga dunia terhadap keberadaan penyu dan kura-kura serta mendorong manusia untuk menyelamatkan spesies yang terancam. Hari penyu dan kura-kura sedunia dirayakan di seluruh dunia pada 23 Mei dengan berbagai cara, mulai dari gerakan sosial, pembelajaran mengenai kehidupan kura-kura dan penyu, hingga pembuatan kerajinan tangan berbentuk kura-kura dan penyu.

Hal ini bertujuan untuk menyoroti keadaan binatang tersebut, meningkatkan pengetahuan dan memberikan rasa menghargai terhadap kura-kura. Bulan Mei dipilih untuk merayakan hari kura-kura Sedunia karena bulan ini adalah salah satu bulan tersibuk untuk kura-kura. Waktu saat kura-kura bangun dari tidur panjang selama musim dingin, mulai mencari pasangan dan tempat untuk bertelur.

Populasi kura-kura di seluruh dunia saat ini terus berkurang sebagai akibat dari perusakan habitat asli mereka akibat pembangunan, peningkatan kebutuhan kura-kura sebagai makanan, dan tingginya perdagangan kura-kura sebagai hewan peliharaan. Tingkat kematian telur-telur kura-kura  juga sangat tinggi karena dimangsa oleh kepiting hantu, rakun, dan rubah. Jika kita tidak segera melakukan sesuatu secepatnya, dalam kurun waktu 50 tahun ke depan.


https://mjohanam.files.wordpress.com/2008/08/oldboxturtle.jpgKita sebagai manusia harus bisa mencegah kepunahan penyu dan kura-kura. Menjaga pantai tetap bersih dan tak membuang sampah sembarangan adalah kuncinya. Tanpa kita sadari, sampah yang kita buang sembarangan di daratan, bisa saja membahayakan hewan-hewan laut, termasuk penyu. Mematikan pencahayaan buatan di pantai dapat membantu mencegah penyu yang hendak bertelur mengalami disorientasi, sebab secara alami, penyu yang akan bertelur dipandu oleh cahaya bulan. Selain itu, jadilah wisatawan yang bijak dan ramah terhadap satwa laut. Saat berwisata bahari, banyak wisatawan yang masih kurang menyadari dampak perilaku interaksi jarak dekat dengan satwa laut. Pengamatan dan interaksi yang dilakukan tanpa memperhatikan sensitivitas satwa laut terhadap gangguan bisa menyebabkan perubahan perilaku, cedera bahkan kematian pada mereka. Jadilah wisatawan cerdas dan bertanggung jawab. Pahami dengan baik konsep ekowisata dan wisata berkelanjutan dan terapkan.

Apa pun alasannya, jangan pernah membeli karapas, daging, telur, dan semua bagian-bagian tubuh penyu maupun satwa laut dilindungi lain. Perburuan dan perdagangan satwa liar terus saja berlanjut karena memang masih ada permintaan pasar. Jika kita semua berhenti membeli produk-produk yang berasal dari satwa dilindungi, perburuan dan perdagangan satwa dilindungi dengan sendirinya akan berhenti.

Kura-kura mungkin akan punah dan hanya tercetak di buku-buku sekolah dan dalam film-film. Jadi pada perayaan Hari kura-kura sedunia ini, kita diingatkan untuk selalu menghormati dan melakukan yang terbaik untuk menyelamatkan populasi kura-kura dan penyu. Save the population, save our future!

Kunjungan Industri Mahasiswa Teknik Kimia UNTIRTA ke PT. Indonesia Power

22.23.00 Add Comment

 Salah satu program kegiatan yang dilakukan oleh Mahasiswa Jurusan Teknik  Kimia Fakultas Teknik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa, Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia (HIMATEMIA) mengadakan kegiatan kunjungan industri yang bertujuan untuk memperkenalkan mahasiswa dengan dunia industri, karena memiliki banyak manfaat diantaranya mahasiswa dapat mengetahui perkembangan teknologi yang ada di dunia industri, mempelajari sistem dari suatu perusahaan serta meningkatkan kerja sama antara lembaga pendidikan dengan dunia industri. Dalam kunjungan kali ini mahasiswa diperkenalkan secara singkat seputar Indonesia Power, konsumsi batu bara yang dipakai perharinya dan juga teknik pemurnian yang dipakai seperti osmosis dan resin. 


Kunjungan industri ini dilaksanakan pada kamis, 17 Mei 2018 ke PT. Indo Suralaya, Cilegon Banten dan didampingi oleh dosen pembimbing yaitu Agus Rochmat S.Si M.Farm.