Flavonoid si Zat Aromatik Penyembuh Diabetes Mellitius

06.04.00

Ada yang suka makan Cokelat ? Pasti banyak banget nih teman – teman semua penggemar makanan yang satu ini…
Tentunya kalian tahu kan kalo cokelat permen maupun makanan penutup ini berasal dari buah kakao atau yang memiliki nama latin Theobroma cacao L.
oh iya pasti teman – teman juga tahu bahwa selain cokelat, ada banyak sekali makanan manis yang biasa kita konsumsi sehari – hari, yang tentunya jika diiringi dengan pola hidup yang tidak sehat maka akan berisiko menyebabkan penyakit Diabetes mellitus.
Kira – kira apa sih hubungan buah Cacao dengan penyakit Diabetes Mellitus ?
Yuk, simak artikel yang satu ini…


Mengingat Indonesia sebagai Negara produsen kakao ketiga terbesar di dunia setelah Negara Pantai Gading dan Ghana di Afrika Barat serta konsumsi cokelat per kapita di Indonesia relatif masih rendah dan informasi tentang produk olahan  kakao dan cokelat untuk kesehatan juga  masih sedikit maka dalam tulisan ini akan dibahas tentang potensi keunggulan produk olahan kakao dan pengaruhnya terhadap kesehatan manusia.
Dari penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa ekstrak metanol kulit buah kakao memiliki senyawa metabolit sekunder seperti flavonoid dan tanin. Flavonoid merupakan salah satu golongan senyawa yang terbukti dapat digunakan sebagai antioksidan, antikanker, dan antidepresan.
 Wah, kaya akan manfaat sekali ya…, tapi sebenarnya sobat ilmiah tau nggak sih, apa itu flavonoid?
Flavonoid adalah senyawa-senyawa polifenol yang mempunyai 15 atom karbon, terdiri dari dua cincin benzena yang dihubungkan menjadi satu oleh rantai linier yang terdiri dari tiga atom karbon. Kelompok senyawa bioaktif yang banyak ditemukan pada bahan makanan yang berasal dari tumbuhan. Flavonoid serupa dengan antioksidan yang memiliki beragam manfaat untuk tubuh, yakni memperbaiki sel yang rusak akibat radikal bebas. Suplemen flavonoid juga diduga bisa mengurangi risiko kanker, hipertensi, dan diabetes.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan mahasiswa Unjani, Kadar flavonoid yang ditunjukkan dengan menggunakan metode AlCl3 adalah sebesar 0,2371±0,0004 %. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak metanol kulit buah kakao memiliki kadar flavonoid sebesar 0,2371±0,0004 %.
Buah-buahan dan sayuran merupakan sumber makanan yang baik untuk kita. Hal itu dikarenakan, baik sayuran dan buah-buahan kaya akan kandungan flavonoid.

Beberapa penelitian menunjukkan efek hipoglikemik dari flavonoid dengan beberapa mekanisme yaitu, mengurangi penyerapan glukosa, meningkatkan toleransi glukosa, meningkatkan sekresi insulin dengan cara regenerasi sel β pankreas dan merangsang penyerapan glukosa pada jaringan perifer, serta mengatur aktivitas ekspresi enzim yang terlibat dalam metabolisme karbohidrat, sehingga flavonoid dianggap sebagai bahan alam yang menjanjikan dan secara signifikan merupakan bahan untuk memperkaya pilihan terapi diabetes melitus saat ini (Brahmachari, 2011).
Setelah menyimak pembahasan di atas, sobat ilmiah semua jadi pada tahu kan bahwa buah kakao yang biasa dibuat makanan cokelat ternyata mengandung zat yang dapat mengurangi risiko penyakit Diabetes loh…
Nah untuk sobat ilmiah semua, bisa banget nih mencoba untuk meneliti atau melakukan kajian lmiah tentang flavonoid ini, lumayan kan buat judul penelitian ataupun KTI yang dilombakan. Hehe
Sampai sini dulu ya artikel kali ini, sampai ketemu di artikel ilmiah bulan depan Sobat Ilmiah….

#HimatemiaResearch
#HimatemiaGo

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »