OPTIMALISASI LIMBAH SISIK IKAN MENJADI EDIBLE FILM BERBASIS KITOSAN Himatemia Research –

19.40.00


Siapa sih yang tidak mau makanan yang dijual ataupun yang akan dikonsumsinya dapat mempunyai umur yang lumayan lama a.k.a tidak cepat mengalami pembusukan? Wah pastinya setiap konsumen maupun produsen menginginkan hal tersebut kan. Nah kalian tau tidak sih kalau ternyata makanan bisa loh diperlambat pembusukannya dengan menggunakan lapisan tipis seperti plastik yang sifatnya tahan lama dan tentunya aman dan terbuat dari bahan baku yang ramah lingkungan. Hmm bahan baku ramah lingkungan itu seperti apa ya? Limbah sisik ikan bisa menjadi salah satu sumber bahan untuk dalam pengolahan membuat edible film. Ko bisa?
Nah kalian pasti penasaran kan, kira-kira ada apa hubungan limbah sisik ikan dengan cara menciptakan lapisan tipis untuk makanan yang aman dan tahan lama?
Yuk kita simak artikel dibawah ini!




Mengingat Indonesia termasuk negara kepulauan yang sebagian besar masyarakatnya mempunyai profesi sebagai nelayan tak jarang ditemukan setumpuk limbah sisik ikan yang terbuang begitu saja dan menjadi limbah laut yang tentu akan mendatangkan banyak dampak negatif mulai dari mengganggu kesehatan dan mengundang bencana seperti banjir. Karena hal tersebut ilmuan mengilhami dengan memanfaatkan limbah sisik ikan sebagai kitosan untuk membuat sebuah lapisan tipis atau edible film. Dikarenakan informasi mengenai pemanfaatan limbah sisik ikan dan edible film masih sedikit maka di artikel ini akan membahas bahan baku apa aja si dalam pembuatan edible film dan peran limbah sisik untuk edible film.
Berdasarkan dari penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa limbah sisik ikan dapat dimanfaatkan dalam pembuatan edible film karena limbah sisik ikan dapat diolah sebagai kitosan. Wah asing ya kata-kata dipembahasan kita kali ini, kira-kira sobat ilmiah ada yang tau tidak nih tentang apa itu edible film dan kitosan?


Edible film merupakan lapis tipis yang dapat diaplikasikan sebagai  pelapis  pelindung  makanan yang ramah lingkungan. Sebuah edible film harus mempunyai kandungan bahan utama seperti karbohidrat, gliserol, protein, dan dapat juga ditambahkan karagenan. Gliserol digunakan sebagai plasticizer untuk menguatkan hasil edible film, karbohidrat sebagai bahan pembentuk, protein sebagai penghambat pertumbuhan mikroorganisme. Kitosan sendiri dapat digunakan sebagai bahan baku protein dari pembuatan edible film.

Kitin dan kitosan merupakan polimer alamiah yang sangat melimpah keberadaannya di alam dan merupakan senyawa golongan karbohidrat yang dapat dihasilkan dari limbah hasil taut, khususnya golongan udang, ikanm kepiting, dan kerang. Kitin diperoleh dengan melalui proses deproteinasi dan demineralisasi. Kitosan merupakan produk dari proses deasetilasi kitin, yang memiliki sifat unik, karena polimer ini memiliki gugus arnin yang bermuatan positif, sedangkan polisakarida lain urnumnya bersifat netral atau bermuatan negatif. Oleh karena itu, kitosan dapat digunakan sebagai sumber material alami, sebab kitosan sebagai polimer alarni mempunyai karakteristik yang baik, seperti dapat terbiodegradasi, tak beracun dan dapat mengadsorpsi. Pengolahan kitin dan kitosan kegunaannya sangat luas dalam keperluan sehari hari. Kitin dan kitosan diolah sebagai bahan pengawet atau anti jamur di bidang kuliner (makanan).

Wah, sobat ilmiah semua sekarang pasti sudah pada tahukan ya tentang limbah sisik ikan yang dapat dimanfaatkan dalam pembuatan edible film yang ramah lingkungan terkhusus pada lingkungan laut loh..
Nah untuk sobat ilmiah semua, bisa banget nih mencoba meneliti atau melakukan kajian lmiah tentang si kitosan ini, lumayan kan buat judul penelitian ataupun KTI yang dilombakan. Hehe
Sampai sini dulu yah artikel nya, sampai ketemu di artikel ilmiah bulan depan Sobat Ilmiah….
#HimatemiaResearch
#HimatemiaGo

DAFTAR PUSTAKA
Ferhagucci, Helmi. 2012. Skripsi Pengaruh Penambahan Plasticizer Dan Kitosan Terhadap Karakter Edible Film Ca-Alginat. Surakarta: Universitas Sebelas Maret

Kusurnawati, N, 2009. Pemanfaatan Limbah Kulit Udang Sebagai Bahan Baku Pembuatan Mem bran ultrafiltrasi. 13 (2): 113-120.

Pratiwi, Rianta. 2014. Manfaat Kitin Dan Kitosan Bagi Kehidupan Manusia. Oseana, Volume XXXIX, Nomor 1, Tahun 2014: 35 - 43

Sanjaya, I. & L. Yuanita, 2007. Adsorpsi Pb (I:1-) oleh  Kitosan Hasil  Isolasi Kitin Cangkang Kepiting Bakau (Scylla sp.) Jurnal lima Dasar. 8 (1): 30-36.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »