★ Kurma (Phonix Dactylifera) Si Manis Timur Tengah Pencegah Anemia Defisiensi Besi ★

20.43.00



Kurma (Phonix dactylifera) Si Manis Timur Tengah
Pencegah Anemia Defisiensi Besi


Siapa yang enggak tahu buah khas gurun pasir yang satu ini?  wah, pasti tau banget dong yah. Buah ini tentu wajib ada dirumah sobat Himre buat sunnah berbuka puasa saat bulan Ramadhan.

Ditengah bulan yang mulia ini dan ditengah wabah Covid-19, kita semua harus menjaga kesehatan dan daya tahan tubuh pastinya. Jangan khawatir temen-temen, ternyata kurma punya banyak manfaat buat meningkatkan daya tahan tubuh kita loh..

            Apalagi dalam salah satu penelitian (Nurul dan Risti, 2017) buah manis yang satu ini ternyata dapat mencegah penyakit anemia defisiensi besi.  

             Penasaran? Yuk simak penjelasan dibawah ini

          Kurma yang dalam bahasa latin disebut Phonix dactylifera adalah buah yang tumbuh di daerah guru pasir khususnya wilayah Arab, Afrika Selatan, dan Timur Tengah.

        Meskipun demikian, masyarakat Indonesia tetap dapat menikmati buah manis yang kaya akan nutrisi ini. Komponen buah kurma sebagian besar adalah karbohidrat yang tersusun dari gula-gula sederhana seperti glukosa dan sukrosa. Menurut Jahromi (2007) Buah kurma kaya akan zat besi yang dapat meningkatkan kadar hemoglobin. Selain itu kurma mengandung protein, serat, glukosa,vitamin, biotin, niasin, dan asam folat. Kurma juga mengandung mineral seperti kalsium, sodium dan potasium. Kadar protein pada buah kurma sekitar 1,8-2 %, kadar glukosa sekitar 50-57%, dan kadar serat 2-4%.

        Banyak sekali ya kandungan dari si hitam coklat ini.. Oh iya, apa sobat ilmiah sering mengalami anemia ?

      Anemia Defisiensi Besi adalah suatu kondisi di mana jumlah sel darah merah atau kapasitas pembawa oksigen tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan fisiologis. Kondisi ini bervariasi menurut usia, jenis kelamin dan ketinggian (WHO, 2011). Anemia sendiri ditandai dengan menurunnya jumlah eritrosit atau kadar hemoglobin dibawah 11g/dl. Zat besi merupakan bahan baku pembuatan sel darah merah. Anemia defisiensi besi yang merupakan penyebab utama anemia di masyarakat terjadi akibat kekurangan zat besi dalam darah.

     Menurut Survei Nasional Kesehatan Keluarga (SNKK) menyebutkan bahwa angka kejadian anemia gizi sebanyak 70-80% pada anak-anak, 70% pada perempuan hamil, dan 24% pada remaja perempuan. Angka kejadian anemia berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013, prevalensi anemia gizi besi secara nasional pada remaja usia 13-18 tahun sebesar 22,7%.

          Namun, jangan khawatir ya teman-teman..

      Dari beberapa sumber jurnal didapat bahwa kandungan yang dimiliki oleh kurma dapat membantu proses hematopoiesis ( proses pembuatan sel darah meliputi : Sel darah merah, sel darah putih, dan keping darah ) terutama pada orang yang mengidap anemia defisiensi besi. Dalam penelitian Zen (2013), mengkonsumsi kurma selama 14 hari sebanyak 100 gram atau kurang lebih 5 - 7 buah secara rutin akan membantu meningkatkan kadar hemoglobin dalam darah. Begitu pula menurut penelitian mahasiwa Universitas Lampung, kurma dapat menjadi alternatif dalam pencegahan ataupun pengobatan anemia defisiensi besi khususnya di Indonesia.

          Nah untuk sobat ilmiah semua, bisa banget nih mencoba meneliti atau melakukan kajian ilmiah lebih lanjut terkait manfaat dari buah kurma yang lain seperti dilansir dari  doktersehat.com yaitu menyehatkan pencernaan; antiinflamasi; menurunkan tekanan darah; meningkatkan kesehatan otak; dan masih banyak lagi. lumayan kan buat judul penelitian ataupun KTI untuk dilombakan, sekaligus membantu masyarakat indonesia agar selalu hidup sehat.


#HimatemiaBERAKSI
#HimatemiaGo

DAFTAR PUSTAKA

Jahromi K, Rafiee, Jafari A, Tabatabaeefar. (2007). Determination of dimension and area
properties of date (Barhi) by image analysis. Agric Food and Biol Eng 15: 21-24.
Nurul, Risti.2017.  Kurma (Phoenix dactylifera) dalam Terapi Anemia Defisiensi Besi. Lampung.Vol 1 pp.591-597
Riset Kesehatan Dasar. (2013). Riset Kesehatan Dasar Tahun 2013. Jakarta: Kemenkes RI.
Ristiyaningsih, P.Sangging, A.2017. The Effectiveness of Dates Fruit extract Against Iron Deficiency Anemia in Toddler. Lampung. Vol 6 pp.12-16.
WHO. Haemoglobin concentration for the diagnosis of aenemia and assessment of severity. Vitamin and Mineral Nutrition System [internet]. Geneva. World Health Organization. 2011

Zen.2013. Penyebab Anemia dan Faktor Resikonya. (http://zonokekesehatan.wordpress.com). Diakses pada 30-04-2020




Share this

Related Posts

Previous
Next Post »