[ ALASAN SUKU BADUY INGIN DIHAPUS DARI DESTINASI WISATA ]

15.18.00


ALASAN SUKU BADUY INGIN DIHAPUS DARI DESTINASI WISATA

Saat ini, masyarakat Indonesia kembali dihebohkan dengan permintaan suku baduy yang ingin menghapus suku dan desanya dari destinasi tempat wisata di Indonesia. Permintaan ini disampaikan dengan membuat surat terbuka yang ditujukan kepada Pak Jokowi pada hari Sabtu (4/7/20) di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak melalui perwakilan lembaga adat suku baduy, Heru Nugroho, dengan tiga rekan lainnya yaitu Henri Nurcahyo, Anton Nugroho, dan Fajar Yugaswara.

Dalam permintaannya, disebutkan suku baduy tidak ingin kediamannya didatangi oleh wisatawan dengan jumlah yang cukup banyak. Menurut mereka, keberadaan wisatawan ini seperti menganggap suku baduy sebagai objek tontonan atau atraksi wisata saja.

Banyaknya jumlah wisatawan yang datang tidak menutup kemungkinan menyebabkan kurang terjaganya kelestarian alam sekitar yang mengakibatkan rusaknya nilai-nilai luhur yang ada di suku baduy. Hal inilah yang membuat suku baduy merasa tidak nyaman karena ada beberapa wisatawan yang membuang sampah sembarangan, mengotori aliran sungai dan pedagang yang masuk hingga ke Baduy Dalam. Selain itu, medan yang beratpun mengakibatkan beberapa wisatawan mengalami kecelakaan saat akan mengunjungi suku baduy dan juga tersebarnya foto-foto Baduy Dalam yang terpublikasikan ke media sosial tanpa izin membuat suku baduy enggan didatangi banyak wisatawan.

Oleh karena itu, suku baduy mengeluarkan surat terbuka karena merindukan suasana tempat tinggal mereka yang asri dan nyaman. Tetapi, hingga saat ini belum ada keputusan apapun yang dikeluarkan karena ingin menemui beberapa tokoh suku baduy dari Cibeo, Cikeusik, dan Cikerawana. Kabar ini dibenarkan oleh Ketua Bidang Destinasi Dinas Pariwisata Provinsi Banten, Paundra Bayu Aji. Beliau mengatakan bahwa akan hadir dalam pertemuan penting tersebut sebagai perwakilan pemerintah yang mengurus urusan wisata.

Polemik pada suku baduy ini sepertinya menjadi tamparan untuk pemerintah dan masyarakat karena kurangnya perhatian yang diberikan untuk suku baduy dan destinasi wisata Indonesia lainnya. Maka dari itu, mari sama-sama kita menjaga kelestarian alam sehingga menjadikannya lingkungan yang nyaman untuk keberlangsungan hidup.


#HimatemiaBERAKSI
#HimatemiaGO


Daftar Pustaka :

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »