Insiden Ledakan Di Beirut, Lebanon

17.05.00


LEDAKAN DI BEIRUT LEBANON


Ledakan dahsyat mengguncang Beirut, Lebanon pada Selasa (4/8/2020) petang. Ledakan ini terjadi di kawasan pelabuhan yang menyebabkan rusaknya bangunan, listrik putus di beberapa tempat dan menimbulkan kepanikan diantara warganya. Bahkan asap semakin membumbung tinggi ke langit setelah ledakan kedua terjadi.

Menurut Kepala Keamanan, Abbas Ibrahim, ledakan tersebut bersumber dari bahan peledak yang disita bertahun-tahun lalu dan disimpan di pelabuhan kota. Hal tersebut persis dengan pernyataan Perdana Menteri, Hassan Diab yang menyatakan bahwa ledakan terjadi di gudang amunisi yang telah ada sejak enam tahun lalu.

Sebanyak 2.750 ton amonium nitrat disinyalir menjadi penyebab insiden ledakan ini. “Saya tidak akan diam sampai kita menemukan orang yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi, sehingga kita dapat meminta pertanggung jawaban dan menerapkan hukuman paling berat. Tidak dapat diterima ada 2.750 ton amonium nitrat disimpan di gudang selama enam tahun, tanpa adanya langkah pengamanan sehingga membahayakan keselamatan warga." Kata Perdana Menteri, Hassan Diab.

Amonium Nitrat (NH4-NO3) merupakan suatu senyawa kimia berupa garam nitrat dari kation amonium. Senyawa ini berbentuk kristal putih yang mudah larut di dalam air. Amonium Nitrat biasa digunakan dalam bidang pertanian sebagai pupuk yang kaya akan nitrogen, senyawa ini juga digunakan untuk campuran komponen bahan peledak dalam konstruksi sipil, pertambangan dan penggalian. Senyawa ini banyak digunakan karena relatif stabil dan dapat dijangkau dengan harga yang murah. Tetapi, senyawa ini bisa menjadi sangat berbahaya jika tidak adanya pengontrolan dalam penyimpanannya.

Ledakan terjadi ketika amonium nitrat bertemu dengan api/sumber penyulut lain. Dalam jumlah tertentu, senyawa ini dapat menghasilkan panas yang dapat membakar dan menjaga api tetap menyala. Saat terbakar, terjadi perjadi perubahan kimia yang menghasilkan oksigen sehingga memicu kobaran api yang lebih besar dan terbentuklah gas. Gas panas yang terkepung dalam jumlah besar akhirnya menembus steker dan terjadilah ledakan.

Ledakan dahsyat ini mengakibatkan sekitar 154 orang meninggal dan lebih dari 5.000 orang luka-luka. Satu WNI dikabarkan mengalami luka-luka dan untuk saat ini yang bersangkutan sudah diobati oleh dokter rumah sakit setempat dan kembali ke apartemennya dengan kondisi yang stabil. Sekitar 1.447 WNI terdapat di Lebanon, 213 diantaranya adalah masyarakat dan keluarga besar KBRI dan 1.234 diantaranya adalah anggota kontigen Garuda.

Perdana Menteri Lebanon meminta permohonan mendesak kepada semua negara untuk membantu lebanon dalam mengatasi pasca ledakan ini. Saat ini banyak negara yang sudah memberikan bantuan untuk Lebanon diantaranya, Inggris siap menyediakan bantuan dalam bentuk apapun untuk lebanon dan warga inggris yang terimbas, Amerika Serikat siap membantu Lebanon agar mereka dapat bangkit dari tragedi memilukan ini, Prancis telah mengirimkan bantuan dari berbagai sumber daya untuk Lebanon, Iran dan Arab Saudi pun mengutarakan solidaritasnya dan siap membantu lebanon.

Sebagai penutup, mari kita luangkan waktu sejenak untuk mengirimkan doa kepada Lebanon atas kejadian yang menimpanya dan dengan segera dapat pulih seperti sedia kala.




#HimatemiaBeraksi

#HimatemiaGO


Sumber :

https://www.cnbcindonesia.com/news/20200805062756-4-177444/bak-bom-atom-ini-penyebab-ledakan-dahsyat-di-beirut-lebanon

https://www.bbc.com/indonesia/dunia-53657975

https://www.kompas.com/tren/read/2020/08/05/082932665/ledakan-di-beirut-lebanon-dan-dugaan-sumber-penyebabnya?page=all

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »