Brucellosis Ditengah Pandemik COVID-19

13.04.00


BRUCELLOSIS DITENGAH PANDEMIK COVID-19

Indonesia masih sangat dipusingkan dengan virus covid-19, tapi ditengah keributan ini munculah wabah baru bernama brucellosis yang menyerang negara China. Brucellosis ini disebabkan oleh bakteri brucella. Penyebaran bakteri brucella di China karena adanya kebocoran perusahaan biofarmasi sekitar bulan Juli sampai Agustus pada tahun lalu.

Komisi Kesehatan Lanzhou, ibu kota Provinsi Gangsu telah menguji setidaknya 21.847 warga setempat dan dipastikan bahwa 3.245 orang diantaranya positif terjangkit penyakit brucellosis. Menurut komisi kesehatan kota, tidak ada korban jiwa yang dilaporkan sejauh ini.

Gejala penyakit brucellosis adalah sakit kepala, nyeri otot, demam, dan kelelahan. Walaupun gejalanya mereda, tapi beberapa gejala yang lain bisa menjadi kronis atau tidak akan pernah hilang seperti radang sendi atau pembengkakan pada organ tertentu. Gejala ini dapat muncul kapan saja, mulai dari beberapa hari hingga beberapa bulan setelah terinfeksi.

Di Lanzhou, kebanyakan orang yang terjangkit penyakit ini karena makan makanan yang terkontaminasi seperti produk makanan susu mentah atau menghirup bakteri yang tersebar. Bakteri brucella dapat menyebar melalui udara atau melalui kontak langsung dengan hewan yang terinfeksi. Hewan yang paling sering terinfeksi bakteri ini yakni domba, sapi, kambing, babi, dan anjing.

Awal mula bakteri ini tersebar ketika pabrik biofarmasi sedang memproduksi vaksin brucella untuk hewan tetapi pabrik itu menggunakan disinfektan dan pembersih kadaluarsa yang mengakibatkan bakteri tidak semuanya dapat dibasmi dengan gas limbah. Gas limbah yang terkontaminasi ini membentuk aerosol yang mengandung bakteri brucella dan bocor ke udara. Bakteri ini terbawa angin ke Institut Penelitian Hewan Lanzhou, yang menjadi tempat wabah pertama kali menyebar.

Menurut Komisi Kesehatan Lanzhou, beberapa bulan setelah wabah, pejabat provinsi dan kota telah menyelidiki kebocoran di pabrik. Pada Januari, pihak berwenang telah mencabut izin produksi vaksin untuk pabrik tersebut, dan mencabut nomor persetujuan produk untuk dua vaksin Brucellosisnya.

Menurut CDC, cara terbaik untuk mencegah infeksi brucellosis adalah dengan memastikan bahwa Anda tidak mengonsumsi daging mentah, produk susu yang tidak dipasteurisasi seperti susu, keju, dan es krim. Jika Anda tidak yakin bahwa produk susu telah dipasteurisasi, jangan memakannya. Selanjutnya, bagi mereka yang menangani jaringan hewan, seperti pemburu dan penggembala hewan harus melindungi diri dengan menggunakan sarung tangan karet, kacamata, dan celemek. Perlengkapan ini akan membantu memastikan bahwa bakteri dari hewan yang berpotensi terinfeksi tidak masuk ke mata atau di dalam luka atau lecet pada kulit.



#HimatemiaBERAKSI

#HimatemiaGO


Sumber:

https://www.kompas.com/sains/read/2020/09/20/130200323/belum-usai-corona-ribuan-warga-china-terinfeksi-penyakit-brucellosis?page=all

https://www.kompas.com/tren/read/2020/09/19/152806665/apa-itu-brucellosis-infeksi-bakteri-dari-hewan-ke-manusia-yang-mewabah-di?page=all

https://lingkarkediri.pikiran-rakyat.com/internasional/pr-67757228/ngeri-brucellosis-wabah-virus-baru-china-sebabkan-kecacatan?page=2

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »